Selasa, 10 Juli 2007

Cara Pria Mengungkapkan Rasa


IP Address Go to the top of this page
Berbagi adalah cara kita mengurangi beban perasaan. But please,jangan buru-buru mencapnya tidak bisa berempati bila reaksi si dia tidak sesuai harapan. Fakta di bawah ini akan membantu Anda memahami isi hatinya.

1. SUSAH NGOMONG
Memang susah meminta lelaki bicara. Ia sebenarnya berbicara seperti Anda, namun sayang lawan bicaranya bukan Anda, melainkan dirinya sendiri. Gaya bicara perempuan dan lelaki memang beda. Perempuan bicara di luar kepala, artinya orang lain bisa mendengar. Sementara lelaki berbicara di dalam kepalanya, artinya tidak ada yang tahu ataupun mengerti selain dirinya sendiri. Pantas...

2. STRES = BUNGKAM
Lelaki tak memiliki wilayah otak yang kuat untuk berbicara. Itu sebabnya, ketika sedang merasa tertekan, mereka lebih memilih bungkam dan berhenti bicara. Ia akan menggunakan otak kanannya untuk mencari solusi dan mengunci otak kirinya yang berfungsi mendengar atau berbicara di saat yang bersamaan.

3. MAIN JADI PELARIAN
Lelaki yang merasa tertekan biasanya akan mengundang atau mengajak lelaki lain untuk melakukan sesuatu seperti bermain golf, games, atau mengutak-atik mobil. Sambil menikmati permainan, mereka menguras otak kanannya untuk memecahkan masalah. Kok? Bagi mereka dengan merangsang wilayah kecakapan spesialnya (kemampuan menggambarkan bentuk, koordinat, proporsi dan geografis objek dalam pikiran) akan mempercepat penyelesaian masalah.

4. TAK TAHAN KELUHAN
Sejak kecil, mereka dididik untuk menyembunyikan kelemahannya. Tegar dan memiliki kemampuan mengontrol emosi, itulah bayangan mereka tentang lelaki sejati. Tidak mengherankan apabila pada akhirnya mereka kurang memiliki toleransi terhadap keluhan, apalagi rengekan. Jika pasangannya mengeluh, ia merasa harus membantu. Jika frekuensi keluhan pasangannya sangat tinggi, maka ia akan merasa gagal membahagiakan pasangannya. Akibatnya, dia akan menarik diri dari kehidupan Anda.

5. SULIT MENANGIS
Hati boleh teriris-iris, tapi menangis di depan Anda? No way! Sejak kecil lingkungan sudah melarang mereka untuk menangis. Memori ini membekas di kepala hingga dewasa. Lelaki akan benar-benar menangis hanya ketika mereka membuka segmen emosi yang ada di dalam otak. Sayangnya segmen tersebut jarang dibuka dan mereka lupa kuncinya. Akibatnya, mereka nyaris tak pernah meneteskan air mata di depan publik. Mungkin hanya laki-laki dalam sinetron saja yang royal air mata.

6. PANTANG UNGKAP PERASAAN
Anda mungkin selalu bertanya-tanya, mengapa laki-laki selalu ingin tampil gagah? Mengapa ia tidak bisa sedikit saja menunjukkan pada Anda bagaimana perasaannya. Sekali lagi, itulah pria. Ketika marah atau bingung, ia lebih memilih untuk menahannya sendiri dan mengasingkan diri.

7. Mr. PENGENDALI EMOSI
Pria akrab dengan emosi yang ditekan, kemarahan yang tidak terpecahkan, dan ketidak mampuan menyatakan perasaannya. Anak lelaki melihat karakteristik lelaki sejati dengan keberhasilan materi, ketenangan, kekuatan fisik dan psikologi. Lelaki jantan dalam pandangan mereka adalah pakar dalam mengendalikan diri.

8. GENGSI CURHAT
Jika perempuan dapat dengan mudah curhat kepada teman perempuannya, lelaki merasa gengsi untuk bercerita tentang masalah pribadi dengan teman sesamanya. Memang kedengarannya aneh, tapi mereka menganggap teman sejenisnya sebagai saingan dan ia merasa tak nyaman menceritakan kelemahannya. Kalaupun ia akan menceritakan, ia akan lari ke teman perempuan. Jika di dunia ini sudah tak ada lagi perempuan, barulah mereka akan bicara pada teman lelakinya.

9. BENCI DIKASIHANI
Ketika Anda melihat wajah kekasih Anda kecewa, sedih atau bete, tentu Anda ingin segera membantunya. Tapi, jangan coba-coba melakukan ini jika ia tidak minta bantuan. Niat baik perempuan untuk membantu lelaki yang sedang bermasalah tidak selalu positif. Karena umunya bantuan perempuan akan membuat dia merasa tertekan. Ia akan merasa kemampuannya dipertanyakan.

10. CEPAT MELUPAKAN MASALAH
Anda mungkin seringkali bertengkar dengan pasangan. Terkadang bukan pertengkarannya yang bikin dongkol, tapi babak setelah pertengkaran itu terjadi. Gimana nggak sebel, Anda masih sakit hati, eh dia bersikap seolah tidak perduli. Mereka bukannya sok tidak peduli, tapi mereka tidak sadar bahwa perasaan Anda terluka, atau menganggap persoalan telah selesai.
Lelaki memang sulit memahami sakit hati Anda karena perasaannya tidak terlalu peka. Ia menganggap kata-kata yang dilontarkannya saat bertengkar tidak menyinggung perasaan Anda sama sekali.


Tidak ada komentar: