Selasa, 10 Juli 2007

Mengatasi Gangguan Haid Secara Alamiah


IP Address

Mengatasi Gangguan Haid Secara Alamiah
Oleh : Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma

Haid atau menstruasi merupakan peristiwa pendarahan secara periodik dan siklik (bulanan) dari rahim (uterus) disertai pelepasan selaput lendir rahim (endometrium). Setiap wanita sehat yang tidak sedang hamil dan tidak menopause akan mendapat haid. Wanita mendapat haid pertama (menarche) pada umur sekitar 11 - 15 tahun.

Ketika seorang gadis telah mencapai pubertas, banyak ovum (telur) mulai matang di dalam ovarium setiap bulan, akan tetapi hanya satu yang menjadi matang penuh. Dibawah pengaruh hormon estrogen dan progesteron, selaput lendir rahim (endometrium) menjadi tebal sebagai persiapan untuk tempat berkembangnya sel telur yang telah dibuahi sel sperma. Bila ovum yang matang tersebut tidak dibuahi dalam perjalanan melalui tuba fallopian ke uterus maka ovum itu pecah dan mati dan tidak tertanam dalam endometrium, sebagai akibatnya selaput lendir rahim tersebut menjadi hancur dan sel-selnya mati, rahim/uterus berkontraksi dan melepaskan lapisan atas endometrium ke dalam serviks, dan selanjutnya dikeluarkan melalui vagina sebagai cairan merah bercampur selaput tipis yang disebut menstruasi atau haid.
Gangguan yang biasa dialami wanita tentang seputar haid diantaranya yaitu seperti haid terasa sakit, haid tidak teratur atau terlambat datang haid, darah haid terlalu banyak dan waktu haid terlalu lama.

A. Haid terasa sakit/nyeri (Dysmenorrhea)
Rasa nyeri saat haid merupakan keluhan ginekologi yang paling umum dan banyak dialami oleh wanita. Rasa nyeri saat haid tidak diketahui secara pasti kaitannya dengan penyebabnya, namun beberapa faktor dapat mempengaruhi yaitu ketidakseimbangan hormon dan faktor psikologis. Rasa nyeri tersebut dapat merupakan gangguan primer atau merupakan gangguan sekunder dari berbagai jenis penyakit.

Nyeri haid yang disebabkan gangguan primer cukup sering terjadi, biasanya timbul setelah dimulainya menstruasi pertama dan sering kali hilang setelah hamil atau dengan meningkatnya umur wanita. Kemungkinan penyebabnya merupakan hasil dari peningkatan sekresi hormon prostaglandin yang menyebabkan peningkatan kontraksi uterus, jenis sakit haid ini banyak menyerang remaja dan berlangsung sampai dewasa. Pengobatan medis yang dapat dilakukan untuk nyeri haid karena gangguan primer dapat dilakukan dengan pemberian obat analgesik atau dengan pemberian hormon antiprostaglandin, namun pemberian hormon antiprostaglandin tersebut harus hati-hati terutama pada wanita yang ingin hamil.

Nyeri haid yang disebabkan oleh gangguan sekunder biasanya terjadi pada wanita yang lebih tua yang sebelumnya tidak mengalami nyeri. Biasanya rasa sakit tersebut berhubungan dengan gangguan ginekologis seperti endometriosis, penyempitan serviks, malposisi uterus, penyakit radang panggul, dan tumor dari rongga panggul. Oleh karena itu, untuk mengatasinya harus diketahui secara pasti apa penyebabnya, sehingga dapat diambil langkah-langkah medis yang tepat.

Gejala-gejala nyeri haid di antaranya yaitu : rasa sakit datang secara tidak teratur, tajam dan kram di bagian bawah perut yang biasanya menyebar ke bagian belakang, terus ke kaki, pangkal paha dan vulva (bagian luar alat kelamin wanita). Rasa sakit menstruasi juga diikuti dengan premenstruasi sindrom yaitu sekumpulan gejala bervariasi yang muncul antara 7 hingga 14 hari sebelum masa haid dimulai dan biasanya berhenti saat haid mulai. Gejala - gejala tersebut meliputi tingkah laku seperti kegelisahan, defresi, iritabilitas/sensitif, rasa permusuhan, gangguan tidur, kelelahan, dan lemah, dan juga keluhan fisik seperti payudara terasa sakit atau membengkak, perut kembung atau sakit, sakit kepala, sakit sendi, mual, muntah, diare atau sembelit, dan masalah kulit seperti jerawat.

Olahraga ringan seperti senam, jalan kaki, atau bersepeda yang dilakukan sebelum dan selama haid dapat membuat aliran darah pada otot sekitar rahim menjadi lancar, sehingga rasa nyeri dapat teratasi atau berkurang.

B. Haid Tidak Teratur dan Tidak lancar
Haid atau menstruasi merupakan keadaan seorang wanita untuk mengeluarkan darah dari rahimnya dalam waktu tertentu setiap bulannya. Lama dan volume haid pada setiap wanita berbeda-beda. Dalam keadaan normal lama haid berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang setiap 28-35 hari, akan tetapi karena sesuatu hal seperti stress, depresi, kecemasan, ketidakseimbangan hormon, kelainan dalam ovulasi, penambahan berat badan secara mendadak, adanya kista di ovarium, ataupun gangguan leher rahim yang tersumbat, serta sirkulasi darah tidak lancar dapat juga mengganggu datangnya haid sehingga haid menjadi terlambat, tidak teratur, dan tidak lancar. Apabila haid normal tidak juga datang setelah tiga atau empat bulan dan bukan disebabkan karena kehamilan atau menopause, sebaiknya dikonsultasikan ke dokter.

C. Pendarahan haid Berlebihan (Menorrhagia)
Merupakan haid dengan pendarahan yang berlebihan/lebih banyak dari biasa atau dengan masa haid yang abnormal lamanya. Hal ini mungkin ada hubungannya dengan gangguan pada uterus, misalnya fibroid, peradangan pada uterus atau ovarium, atau gangguan hormon. Haid yang normal umumnya berlangsung sekitar 3-7 hari, dengan sekitar 35 ml darah dan 35 ml cairan serosa dikeluarkan tiap bulannya. Dengan adanya pendarahan haid yang berlebihan dapat menimbulkan anemia.

Cara alamiah yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan haid, yaitu :
A. Haid Terasa Nyeri (Dysmennorhea) :


30 gr temulawak + 25 gr kencur + 20 gr asam jawa + gula aren secukupnya, dicuci dan direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum. Lakukan 2 kali sehari.

30 gram daun hia/baru china/sudamala segar atau 15 gram yang kering + 15 gram bunga mawar merah + 25 gram temu hitam, dicuci dan direbus dengan 600 cc hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.
B. Haid Tidak Teratur/Terlambat Haid

90 gram daun lidah buaya (yang telah dikupas kulitnya dan dipotong-potong) + 15 gram bunga siantan/soka merah, + 30 gram kunyit, dicuci, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.

30 gr daun dewa segar atau 15 gram yang kering + 10 gram umbi rumpu teki kering, dicuci direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.
C. Pendarahan Haid Berlebihan atau terlalu lama (Menorrhagia):

250 gram akar teratai, dicuci lalu dijus, tambahkan air secukupnya, dipanaskan hingga mendidih, lalu diminum hangat-hangat.

15 gram bunga jengger ayam segar + 30 gram bunga waru landak, dicuci, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.
Catatan : dalam melakukan perebusan gunakan panci enamel atau periuk tanah. Umbi rumput teki (Xiang fu), dan daun hia kering (Ai ye) dapat dibeli di toko obat Tionghoa.


__________________

1 komentar:

Mira Sophian mengatakan...

salam kenal ,, nice info ,,sangat membantu ,kebetulan saya juga mengalami kelainan haid ,yaitu berlebihan ,,