Senin, 10 Mei 2010

ARTI DIBALIK WARNA BUNGA MAWAR

Tau bunga mawar kan? Nah,selain untuk mempercantik atau memperindah ruangan atau taman kita, bunga mawar ini sering digunakan untuk mengungkapkan perasaan kita kepada pasangan kita, orang tua ataupun sahabat kita.Banyak hal yang kita bisa ungkapan dengan memberikan bunga mawar seperti perasaan cinta, kebahagiaan, ucapan selamat ataupun duka cita. Konon katanya bunga mawar ini sudah digunakan sejak zaman Yunani dan Romawi sebagai sebuah simbol. Orang Yunani menjadikan bunga mawar sebagai simbol untuk dewi mereka yaitu Aphrodite dan venus, dewi kecantikan dan gairah. Nah, kalo kita amati bunga mawar itu terdiri dari berbagai macam warna dan katanya setiap warnanya mempunyai makna yang berbeda dan tersendiri. Berikut beberapa warna bunga mawar yang berhasil kucari dari berbagai sumber untuk menyatakan makna-maknanya dibalik warna bunga mawar tersebut.



Mawar Merah (Red Rose)
Biasanya digunakan untuk menyatakan perasaan cinta kepada pasangan anda atau kekasih pujaan anda. Mawar merah tak hanya berbicara tentang gelora asmara tapi juga menyimbolkan penghargaan dan keberanian.

Mawar Merah Muda ( Pink Rose)
Umumnya bunga mawar merah muda menggambarkan kebahagiaan. Namun mawar ini ternyata memiliki turunan warna. Jika terlihat lebih tua digunakan untuk menyatakan terima kasih, sementara jika warnanya cenderung muda untuk mengungkapkan perasaan kagum dan simpati kepada seseorang yang kita tuju.

Mawar Peach (Peach Rose)
Warnanya bunga mawar ini mirip sekali dengan buah pich dan sangat cantik sekali dan memncarkan kehangatan tersendiri. Bunga mawar ini dapat digunakan untuk menyatakan rasa pertemanan dan persaudaraan, kekaguman, serta penghargaan kepada orang lain.

Mawar Kuning (Yellow Rose)
Menurut simbol Victorian, warna kuning menggambarkan cinta platonik dan konon katanya di beberapa negara bisa menjadi lambang kecemburuan. ( ga tau aku negara mana ni..nanti tak selidiki lebih anjut :D)

Mawar Putih (White Rose)
Mawar putih bunya beberapa arti khusus. Mawar putih memiliki arti seperti kesucian, kerendahan hati, penghormatan, serta penghormatan. Mawar putih merupakan warna yg paling netral di berbagai situasi dan kondisi.

Mawar Oranye ( Orange Rose)
Warna oranye melambangkan antusiasme dan semangat. Disamping itu mawar oranye ini juga dapat digunakan untuk memberitahukan orang lain bahwa anda ingin mengenal orang tersebut secara lebih dalam.


Nah, itulah makna dari warna bunga mawar yang berhasil kuketahui.Dunia ini terdapat berbagai macam kebudayaan, adat isitiadat, tata cara dan sebagainya dalam memandang suatu kebiasaan di dalam masyarakat. Dan untuk mengungkapkan perasaan pun bisa kita gunakan dengan memberikan sekuntum bunga mawar kepada seseorang yang kita tuju,dengan melihat arti dari warna bunga mawar tersebut.

Prev: manyunsung ma ume

Kamis, 29 April 2010

10 ‘Dosa’ Suami Pada Istri

huh, kesal! Suami sulit diajak kooperatif dalam mengurus rumah tangga. Sikapnya manja dan selalu menang sendiri. Enaknya, diapain, ya?

1. EGOIS & KERAS KEPALA
Jangan: Menyerang dengan kata-kata kasar penuh emosi, saat adu argumentasi.
Lakukan: Ajukan keberatan Anda dengan kepala dingin, tanpa emosi. Kemukakan fakta-fakta yang mendukung tanpa nada menyerang ataupun menyudutkan.

2. BERPENAMPILAN SEENAKNYA
Jangan: Selalu mencela penampilannya.
Lakukan: Belikan kemeja yang agak formal, dengan gaya dan warna yang sesuai seleranya. Belikan juga celana jins berwarna gelap berpotongan rapi. Berikan sebagai hadiah ulang tahun, disertai ciuman paling mesra.

3. TERLALU PERHITUNGAN SOAL UANG
Jangan: Berbelanja diam-diam dan menyembunyikan tagihan kartu kredit.
Lakukan: Beri pengertian pada suami bahwa aktivitas berbelanja tersebut bukan sekadar untuk bersenang-senang, namun Anda pun harus mampu mengerem hasrat berbelanja, terutama bila sudah ‘membahayakan’ keuangan rumah tangga.

4. TIDAK LAGI BERSIKAP MESRA
Jangan: Menuduh dia sudah ‘bosan’ karena tidak lagi bersikap mesra pada Anda.
Lakukan: Pancing kemesraannya dengan Anda terlebih dahulu berinisiatif. Seperti mencium pipinya atau merengkuh pinggangnya kala sedang bepergian berdua. Hidupkan lagi kemesraan di antara Anda berdua.

5. SERING HANG-OUT DENGAN TEMAN-TEMAN PRIANYA
Jangan: Menelepon suami berulang-ulang ketika ia sedang bersama teman-temannya.
Lakukan: Utarakan keinginan Anda untuk melewatkan lebih banyak waktu berdua dengan suami. Asal diutarakan dengan manis, semestinya ia bersedia berubah demi kebahagiaan rumah tangga.

6. TERLALU TERGANTUNG PADA ISTRI
Jangan: Memendam kekesalan.
Lakukan: Sekali waktu, bolehlah Anda menolongnya. Tetapi, diwaktu-waktu yang tepat bicarakan bahwa Anda pun memiliki sejumlah kepentingan pribadi yang harus mendapat perhatiannya.

7. CUEK SAAT DIAJAK BICARA
Jangan: Mematikan televisi dan nyerocos tidak keruan jika suami malah ’sibuk’ nonton televisi saat Anda bicara dengannya.
Lakukan: Ikut duduk santai dan menonton bersamanya. Utarakan kepadanya hal-hal yang ingin Anda ceritakan. Kalau ia tetap tak berpaling dari televisi, jangan patah hati dulu. Sebab, walau tampak cuek, bisa jadi ia sebenarnya sedang mendengarkan Anda dengan penuh perhatian.

8. TIDAK SENSITIF
Jangan: Diam saja atau membalasnya dengan kata-kata yang lebih pedas jika suami sering melontarkan kata-kata menyakitkan.
Lakukan: Katakan kepada suami bahwa tindakannya telah menyakiti hati Anda. Mintalah kepadanya untuk menghentikan kebiasaan tersebut dan untuk bersikap lebih peka.

9. MENJADI ‘RAJA’ DI TEMPAT TIDUR
Jangan: Berpura-pura tidur atau memasang wajah cemberut jika suami tak peka saat Anda kelelahan dan sedang tak ingin bercinta dengannya.
Lakukan: Katakan kepada suami mengenai apa yang Anda rasakan. Apabila Anda dan suami sama-sama sibuk di luar rumah, memang sulit untuk menemukan ‘frekuensi’ yang sama untuk bermesraan. Akibatnya, sesekali harus ada pihak yang mengalah. Bicarakan baik-baik agar permasalahannya jelas, dan tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan.

10. BERSIKAP SEPERTI TAMU
Jangan: Mengomel sambil mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga jika suami bersikap seolah ia adalah tamu.
Lakukan: Bicarakan keberatan Anda kepadanya. Sebagai seorang partner, tentunya tidak masalah apabila Anda berbagi tugas rumah tangga dengannya.

Selasa, 27 April 2010

Haruskah Langsung Punya Momongan?

Saya dan pasangan tetap bisa mesra meskipun kita sudah menikah.


Apakah Anda termasuk dalam kategori perempuan yang ingin cepat menikah? Bertemu dengan calon suami dan dalam kurun waktu 6 bulan memutuskan untuk menikah? Jangan takut untuk melangkah, bila itu memang sudah menjadi kesepakatan Anda. Namun ada hal-hal yang harus Anda dan pasangan sepakati sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.

Berikut adalah beberapa hal yang harus disepakati bersama sebelum menikah, menurut Ir Bambang Syumanjaya, MM MBA, Enter-Trainer, Family, and Business Consultant.

1. Waktu untuk lebih mengenal dan menerima pasangan
Setelah menikah tak usah memaksakan diri untuk langsung memiliki anak. Bila Anda langsung dikaruniai anugerah ini, syukurilah. Begitu pula jika Anda berdua memang sudah sepakat untuk langsung mempunyai anak. Bila tidak, luangkan waktu yang ada untuk saling mengenal dan mendalami sifat dan karakter pasangan.

Setelah menikah, sifat asli pasangan akan terlihat. Anda akan terkejut betapa si dia ternyata memiliki sisi-sisi yang tak Anda kenal sebelumnya. Bahkan caranya mengawali hari, misalnya bagaimana ia begitu susah dibangunkan atau enggan sarapan, bisa membuat pengantin baru terkaget-kaget. Perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan pasangan. Jadi, nikmati saja dulu tahapan ini.

2. Tidak ada privasi total atau rahasia
Memang setiap orang punya hal-hal yang tidak di-share dengan pasangan. Tetapi hal ini bukan berarti Anda atau pasangan Anda boleh merahasiakan segala hal dari pasangan. Apalagi jika hal itu menyangkut rumah tangga.

Contohnya, Anda tidak menceritakan bahwa Anda sering berhutang untuk menutup kebutuhan rumah tangga. Atau, suami ingin punya suatu ruangan di rumah yang Anda dan anggota keluarga lainnya tidak diperbolehkan untuk masuk.

''Setiap orang ingin punya waktu untuk sendiri, termasuk juga diri Anda. Tetapi kalau dalam rumah sendiri Anda punya ruangan yang tidak boleh dimasuki orang lain, hal ini menjadi amat ganjil,'' ujar Bambang.

3. Menghindari "medan perang"
Pernikahan adalah proses belajar dan pembentukan karakter kedua pasangan. Dalam proses tersebut pasti ada gesekan, konflik, dan percikan masalah.

Ketika berumah tangga, masalah yang sebelumnya tidak ada bisa muncul. Contohnya, saat pacaran Anda dan pasangan punya waktu tetap untuk bersantai keluar kota atau sekadar menonton dan makan malam. Namun setelah menikah, kebutuhan ini bukan lagi prioritas. Jika Anda memaksakan maka Anda akan menyulut medan perang alias pertengkaran.

Hal-hal kecil seperti ini menurut Bambang seringkali jadi sebab kehancuran pernikahan. Di satu sisi perempuan merasa terabaikan dan kurang diperhatikan, sementara suami merasa kalau hal-hal seperti itu tidak lagi harus dilakukan.