Rabu, 12 Desember 2007

Tips Kesehatan

1. BOTOL PLASTIK
Mungkin sebagian dari kita mempunyai kebiasaan memakai dan memakai ulang
botol plastik (Aqua, VIT etc) dan menaruhnya di mobil atau dikantor.
Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga sebagai
polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol2 ini, mengandung
zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja,jika
anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, dan harus
ditaruh di tempat yang jauh dari matahari.
Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat
karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum. Lebih baik membeli botol
air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol plastik.

2. PENGGEMAR SATE
Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika
kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang dapat menyebabkan kanker.
Untuk itu kita punya obatnya yaitu timun yang disarankan untuk dimakan
setelah makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen.
Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.

3. UDANG DAN VITAMIN C
Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang dan Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat keracunan yang fatal dalam hitungan jam.

4. MIE INSTAN
Para penggemar Mi Instan, pastikan Anda punya selang waktu paling tidak 3
(tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi Mi Instan, jika Anda akan
mengkonsumsinya lagi. Dari Informasi kedokteran, ternyata tedapat lilin yang
melapisi mi instan.Itu sebabnya mengapa Mi Instan tidak lengket satu sama
lainnya ketika dimasak.
Konsumsi Mie Instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang
terjangkiti kanker. Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir
sehingga tidak punya waktu lagi untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi Mi Instan setiap hari. Akhirnya dia menderita kanker.
Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya lilin dalam Mi
Instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa tubuh kita memerlukan
waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan lilin tersebut.
Ada seorang pramugari SIA (Singapore Air) yang setelah berhenti dan kemudian menjadi seorang ibu rumah tangga, tidak memasak tetapi hampir selalu mengkonsumsi Mie Instan setiap kali dia makan. Kemudian akhirnya menderita kanker dan meninggal karenanya.
Jika kita perhatikan Mi China yang berwarna kuning yang biasa ditemukan di
pasar, dari hasil pengamatan, mi yang belum dimasak tersebut akan terlihat
seperti berminyak. Lapisan minyak ini akan menghindari lengketnya mi
tersebut satu dengan lainnya.
Mi Wonton yang masih mentah biasanya ditaburkan tepung agar terhindar dari lengket. Ketika tukang masak akan memasak mi, dia memasaknya pertama-tama dalam air panas, kemudian dibilas/ditiriskan dengan air dingin sebelum dimasak dengan air panas lagi. Memasak dan meniriskan dengan cara ini akan dapat menghindari lengketnya mi tersebut satu sama lainnya. Tukang masak memberikan minyak dan saos pada mi tersebut agar tidak menjadi lengket ketika akan dikonsumsi secara kering (tanpa kuah).
Aturan masak dalam membuat Spaghetti (Mi Italy), akan dibutuhkan minyak dan mentega yang ditambahkan terlebih dahulu pada air rebusan Spaghetti untuk menghindari lengketnya pasta tersebut.

5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN
Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-hari kita
konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan dan cenderung dianggap sebagai "pelindung" makanan.
Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaiknya
mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan.
Kemasan pada makanan mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi dan informasi. Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan. Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya.

Inilah ranking teratas bahan kemasan makanan yang perlu anda waspadai :

A. KERTAS
Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas Koran dan majalah) yang
sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain seperti ginjal, hati, otak,
saraf dan tulang.
Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu; pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan). Keracunan yang terjadi pun bisa bersifat kronis dan akut. Untuk terhindar dari makanan yang
terkontaminasilogam berat timbal, memang susah-susah gampang.
Banyak makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng dan tempe goreng yang dibungkus dengan koran karena pengetahuan yang kurang dari si penjual. Padahal bahan yang panas dan berlemak mempermudah berpindahnya timbal makanan tsb. Sebagai usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di atas piring.

B.STYROFOAM
Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan
yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan
bahwa styrofoam diragukan keamanannya.
Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styren ini menjadi pilihan bisnis
pangan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih aman, serta ringan.
Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat
menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi
akibat adanya gangguan pada sistem endokrinologi dan reproduksi manusia
akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.

Disunting dari beberapa sumber.

Tidak ada komentar: